Jumat, 22 November 2013

Cerita Buluk #3

Dari dulu ibu saya, atau saya memanggilnya dengan kata "mamak" selalu membiarkan saya melakukan hal apa saja dimana saja dan kapan saja dengan catatan positif. Yang saya salut, beliau seperti benar-benar 100% mempercayai saya mengenai apapun yang saya lakukan. sepertinya beliau langsung percaya dan yah seperti membiarkan saya pergi terbang entah kemana. Larut malam, sudah biasa. Izin sekenanya, biarkan saja.. 

Pernah waktu SMP saya berlatih berbaris bersama teman-teman untuk mengikuti sebuah lomba. Pertama kalinya saya merasakan dibentak-bentak gak karuan sama senior yang lebih "pengalaman". Disuruh hadap kanan, kiri dan balik kanan sampai tingkat kesamaan yang perfect untuk anak seusia 13-14 tahun. Begitu terus, diulang-ulang sampai bosan dan kesal sendiri. Semua dilakukan untuk mendapatkan level kekompakan "ideal" sebuah kelompok gerak jalan. 

Karena latihan yang lumayan sering dan fokus, kami biasa berlatih tidak kenal waktu. Pernah suatu hari kami berlatih hingga larut malam. Waktu itu saya hanya bergumam dalam hati, "kapan latihan ini selesai??". Diberi perintah berulang-ulang sampai senior puas, dan pada akhirnya hampir tengah malam latihan itu berakhir. Saya yang naik sepeda waktu itu segera pulang mendayung sepeda dari lokasi latihan sampai rumah di tengah malam yang sudah larut. Mendekati rumah terlihat teras rumah yang hanya dibatasi oleh jaring nyamuk sehingga kita bisa melihat kedalamnya. Makin dekat ke rumah saya lihat Ibu saya duduk di teras sendirian menunggu anaknya pulang. Yah sepi dan larut, duduk menunggu anak yang terbang entah kemana. Sampai di rumah saya lapor kalau latihannya agak lama dan molor, kemudian beliau hanya menjawab, "sudah tidur, jangan lupa kunci pagar!!".

sekian_kdn

Selasa, 22 Oktober 2013

3 Bahagia

Suatu hari, pernah saya diskusi dengan paman saya. Kalau tidak salah waktu pernikahan kakak saya. Di situ paman saya berkata, ada 3 hal yang membuat orang tua kita begitu terharu dan bahagia kepada kita sebagai anaknya. Pertama saat kita dilahirkan kedunia, yang kedua saat anaknya berhasil lulus dari jenjang pendidikan dan yang terakhir saat orang tua resmi melepas anaknya oleh sebab pernikahaan. 


"Untuk Bapak dan Mamak, terimakasih atas segala cinta dan kasih sayang"

Orang tua, semoga kita semua terus membahagiakan mereka berdua. Doakan dan bahagiakan tepatnya...

sekian_kdn


  

Kamis, 19 September 2013

Cerita Buluk #2

Jadi pernah saya dapat kesempatan kerja praktik di suatu perusahaan. Di perusahaan itu saya menemani seorang karyawan yang lumayan sepuh sebetulnya, tapi jangan tanya fisik dan mentalnya, mantap. Sebut saja Pak Ali. Mengingatkan saya sama pembina pramuka saya dulu, udah sepuh tapi disegani kawan maupun lawan. Nah kalau beliau mau turun ke lapangan biasanya selalu mengajak saya, jadilah kami berdua jalan-jalan >> Pak Ali yang nyetir.

Kebetulan waktu saya KP, Pak Ali sedang sibuk mengawasi pelaksanaan proyek CSR/ Community Development perusahaan. Ya beliau jadi semacam kepala Project Engineernya lah. Tugas Pak Ali menjadi pengawas, pemberi evaluasi dan mewakili perusahaan mengenai jalannya proyek.  Proyeknya membuat jaringan pipa air untuk enam desa. Nilainya lumayan, 40 M. Nah waktu itu fase proyek sedang dalam tahap menggali tanah untuk tempat pipa. Karena pipanya harus menjangkau tiap rumah di 6 desa, jadi tanah yang digali sangat banyak. Belum lagi tanah yang sudah digali harus menunggu kesiapan pipa untuk ditanam, butuh waktu yang lama sampai galian bisa ditutup kembali. Yang jadi masalah waktu itu adalah pihak kontraktor (yang mengerjakan galian pipa) sudah menggali hampir diseluruh pinggiran badan jalan desa, padahal pipanya sendiri belum siap ditanam. Ya bisa dibayangkan debu, kotoran berterbangan di jalan-jalan desa, sangat menganggu. Alasan kontraktornya biar uangnya cepet turun.hehee..

Nah, setiap hari Senin ada semacam rapat koordinasi untuk mengetahui progress proyek. Yang ikut rapat ada perusahaan yang diwakili Pak Ali, kontraktor dan aparatur desa terkait. Disitu semua dibahas, mulai dari kendala, kebutuhan teknis sampai efek sosial akibat galian tanah yang tak kunjung ditutup. Saya sih cuma memperhatikan Pak Ali yang mimpin rapat sendirian, kasian juga kadang-kadang sementara saya cuma bisa angguk-angguk. 

Suatu hari pernah rapat dihadiri banyak peserta, jarang terjadi ini. Di kursi bagian belakang saya amati ada pemuda asing berbadan besar kulit hitam legam duduk menyilangkan tangan. Belum pernah saya lihat dia ikut rapat. Katanya mewakili pihak desa. Rapat berjalan seperti biasa dan sebagian besar masih mengeluhkan progress galian yang tak kunjung rampung. Pak Ali dengan sabar memberikan solusi kepada kontraktor dan pihak desa. Yah, bagaimanapun juga pipa air ini adalah proyek yang sangat ditunggu dan sangat bermanfaat untuk masyarakat luas. Pak Ali kemudian membuka sesi diskusi, dan pemuda berbadan besar tadi mengangkat tangan. Sedikit mengangkat suara dia mengeluh mengenai lambannya progress galian yang mengganggu masyarakat. Seperti emosi dia menuntut Pak Ali untuk segera menyelesaikan proyek galian. Seperti superman ia memberikan deadline akhir proyek galian, jika belum selesai ancaman demo melayang dari mulutnya. Setelah puas mengeluarkan aspirasi ''suci''nya, bak pahlawan ia dan beberapa temannya membalikkan badan dan keluar dari ruang rapat meninggalkan kami melongo suyi senyap. Saya cuma lihat Pak Ali tersenyum tanpa suara, sambil melihat gerombolan tadi keluar saya berpikir "ada juga ya makhluk seperti itu...".

sekian_kdn


Minggu, 15 September 2013

Cerita Buluk #1

Jadi disuatu hari kami dipaksa berkemah di tengah gurun gersang. Umur kami waktu itu sekitar 12-13 tahunlah, masih terlalu lugu untuk mikir serius. Semua dibawa santai dan gembira, pokoknya tertawa sajalah. Nah karena kami berkemah di gurun yang gersang, air adalah masalah pokok waktu itu. Dimana-mana semua mencari air, termasuk kami. Tapi ya kami tertawa sajalah waktu itu, cukup mengurangi rasa haus. 

Di suatu malam, saya dan beberapa kawan hendak menuju sebuah telaga keruh di ujung bumi perkemahan. Hampir sampai di pintu keluar ternyata ada truk tangki sedang parkir. Karena semua orang di perkemahan butuh air dan lagi kesusahan air, ada sekumpulan bocah dengan liarnya mengambil air lewat keran samping tangki. Kami hanya memperhatikan, dan sepengamatan kami posisi mereka sedang haus-hausnya. Dengan kalap ditambah pencahayaan yang kurang karena malam, mereka meminum air dari keran samping tangki. Setegak dua tegak tiba-tiba ada yang menyahut, "Beh, bukan air ini, minyak tanah !!". Dan kami hanya tertawa segila-gilanya.. 

sekian_kdn

Jumat, 13 September 2013

Friction Stir Welding

Terdapat beberapa teknik pengelasan yang kita ketahui sekarang ini, seperti SMAW, GMAW, GTAW dan banyak lagi. Proses las tersebut pada dasarnya melelehkan dan menyatukan logam dengan panas yang terbentuk dari busur listrik. Seiring kemajuan zaman, teknik pengelasan terus dikembangkan untuk memenuhi kebutuhan lapangan dan karakteristik sambungan yang diinginkan.

Salah satu teknik pengelasan yang relatif baru adalah Friction Stir Welding (FSW). FSW dikembangkan oleh TWI (The Welding Institute) dan mendapatkan hak paten pertama pada desember 1991 di UK. Teknik pengelasan FSW sebetulnya berawal dari keingintahuan dan percobaan laboratorium, tetapi dalam perkembangannya FSW menjadi teknik pengelasan yang banyak sekali memberikan manfaat terutama untuk logam Aluminium.

Prinsip dasar dari proses pengelasan FSW sangat sederhana yaitu dengan menggunakan sebuah tool yang terdiri dari pin dan shoulder yang diputar pada kecepatan putaran tertentu. Tool tersebut kemudian melakukan penetrasi pada 2 buah ujung pelat atau lembaran logam yang akan disambung. Setelah penetrasi pada tingkat kedalaman tertentu, tool akan bergerak sepanjang garis sambungan antara logam yang disambung.

(a) skema pengelasan FSW (b) hasil las FSW (c) geometri tool (Ambriz dan Mayagoitia, 2011)

Dalam pengelasan FSW, tool memiliki 2 peranan utama yaitu memanaskan logam induk yang disambung dan menggerakkan material untuk menghasilkan sambungan. Panas yang dihasilkan pada pengelasan FSW tercipta akibat adanya gesekan antara tool FSW dan benda kerja. Panas lokal yang terjadi mengakibatkan adanya pelunakan logam induk bagian adukan tool. Kombinasi putaran dan translasi tool FSW memungkinkan material bergerak dari sisi depan pin hingga sisi belakang pin.

Berikut dokumentasi pengelasan FSW by Machmud dan Nugroho.

Mesin milling yang digunakan sebagai mesin las FSW
Pelat Al 6061 T6 siap dilas FSW.
Proses pengelasan FSW
Video :


Beberapa keuntungan las FSW adalah ramah lingkungan, konsumsi energi yang efisien bila dibandingkan dengan metode las konvensional, tidak memakai fluks, tidak memerlukan tambahan logam pengisi dan sangat baik untuk aplikasi penyambungan logam Aluminium.

Semoga menginspirasi. sekian_kdn


Jumat, 23 Agustus 2013

Definisi Baik ??

#Tulisan beberapa bulan yang lalu.

Akhir-akhir ini saya merasa risau oleh sesuatu yang sebetulnya gampang dijawab. Apa jawabannya ?? saya beri tahu diakhir tulisan ini saja, yaa walaupun jawaban itu subjektif menurut saya. Kerisauan itu juga yang membuat saya bingung menanggapi kejadian akhir-akhir ini. Kejadian yang membuat saya pening melihat seseorang yang baik tapi seperti berubah termakan waktu dan berevolusi menjadi seseorang yang punya formula "kebaikan" yang baru.

Saya bingung tentang kebaikan. Sering semua orang bicara kebaikan dan terlihat tidak ada yang mengalah tentang kebaikan menurut definisinya masing-masing. Itu yang membuat saya agak pusing dibuatnya. Bukannya apa-apa, saya jadi berpikir di kehidupan yang begitu kompleks ini, dunia diisi oleh orang-orang yang berdebat mengenai kebaikan. Terus saya dan berjuta-juta manusia lain harus ikut kebaikan yang mana??

Saya ambil beberapa contoh kejadian akhir-akhir ini. Kemarin, ada tokoh ormas menyiramkan air minum ke wajah sosiolog universitas besar di Indonesia di acara talkshow TV nasional yang disiarkan secara live. Reaksi badan saya melihat kejadian ini langsung pusing + tertawa. Mengapa pusing ?? ya tentu saja, ini adalah ujung dari berdebat mengenai kebaikan. Dan saking yakinnya mengenai kebaikan sampai-sampai kedua narasumber ini saling tunjuk, suara agak tinggi dan akhirnya mendaratlah air dari secangkir gelas ke wajah sosiolog itu. Terus yang mana yang baik, saya jadi bingung. Tidak ada yang mendengarkan esensi dan isi dialog dan saya hanya fokus kepada kejadian unik seseorang menyiram air ke wajah lawan bicaranya di depan beruta-juta rakyat Indonesia. Mantap !! Sekali lagi, siapa yang benar tentang isi debat di talkshow itu ?? bubaar... seperti tidak berguna dan tidak menghasilkan kebaikan apalagi kebenaran.

Yang kedua agak lebih berat dan saya sebetulnya malas membahas ini. Tentang politik. Di TV orang-orang berdebat tentang kebaikan sampai-sampai memakai dalil untuk menunjukkan bagaimana kebaikan itu seharusnya. Seperti korupsi VS politisi. Dari lembaga anti korupsi dan politisi adu argumen sampai-sampai saya pusing menentukan siapa sebetulnya orang yang baik dan bagaimanakah kebaikan itu seharusnya. Sebagai tambahan, saya punya teman seorang kader di kampus. Ia mengupdate status yang sepertinya membela orang-orang (politisi) yang menurutnya baik, dan saya jadi tambah pusing karenanya.
Wallahu a'lam..

Kebaikan. Saya selalu berusaha untuk menjadi orang baik, yah walaupun tidak selalu berhasil menjadi baik ke orang lain dan diri saya sendiri. Terkadang saya berpikir, apakah saya ini betul-betul orang yang punya niat baik ?? atau saya hanya mencari keuntungan dari lingkungan sekitar saya dan juga melupakan hak-hak  atau larangan yang harusnya diberikan atau tidak kepada diri saya sendiri.

Dari semua yang saya ceritakan di atas, yang jelas berdebat itu tidak baik, baik untuk berdiskusi/ dialog. Membicarakan orang itu tidak baik, apalagi memfitnah ia, baik untuk mengutarakan langsung kepada orang yang bersangkutan. Dan silahkan lanjutkan sendiri.

Mengenai kebaikan, khusus kebaikan. Sebagai jawaban pertanyaan diawal, saya percaya sebetulnya Tuhan menganugerahkan kepada setiap manusia sebuah nilai rasa yang menjadi sensor kebaikan. Sensor itu bernama nurani, dan cara mengaktifkan sensornya adalah menjadi jujur kepada diri sendiri. Dan bagaimana dengan sumber energinya ?? Agamalah baterainya. Kita tinggal pilih mau bohong dengan diri sendiri atau jujur. Selama diisi oleh sumber energi yang positif dan kejujuran akan nurani, output yang dihasilkan menjadi minim polutan alias kita sukses menjadi orang yang baik.

Dan pada akhirnya kejujuran akan nurani mengalahkan kebohongan dan ketidakadlian di muka bumi.
Apapun jadi orang baik sajalah...
sekian_kdn

Senin, 01 Juli 2013

Malam

Ah sudah malam. Terucap sekitar 9 atau 8 tahun yang lalu dari seorang tetua. Apakah malam itu ? cerita pagi saat bersinar ia, siang saat peluh ia, sore saat sukses ditangannya dan menemui malam untuk beristirahat dan mengusap peluhnya. Ya, kita harus menemui malam.

Seperti dia yang sudah menemui malam terlalu cepat. Entah seperti apa, tapi hari ini ia telah menemui malam. Mungkin malam yang sudah dirindukan. Malam yang mungkin belum pantas untuknya, tapi ini rencana Tuhan mengenai malam. Dia yang berjuang agar nikmat peluh akan siang terasa menyenangkan, tapi sekali lagi Tuhan punya rencana mengenai malam.

Dia Rudi Rauf namanya. Teman saya. Sederhana menjelaskan apa itu kata teman. Teman ya jika pernah senang bersama dan jika kau pernah berkelahi juga dengan dia, itu baru teman. Ya lebih tepat sahabat..

Dipertemukan pertama kali saat orientasi masuk SMP, ringan pembicaraan dan berlanjut kepada persahabatan. Cerdas, kebanggaan siapapun, seseorang yang berobsesi, penanya kabar teman, ramah ke semua orang, tidak mau merepotkan bahkan sekecilpun. Mungkin itu sebagian dan masih banyak lagi kesan dari teman-teman yang pernah bersama-sama dia dan bersahabat dengan dia.

Rudi Rauf, simpan keluhmu pada dunia.
sampai dunia baru tahu saat keluh itu tak bisa ditahan.
Selamat jalan Rud, selalu teriring do'a dari teman sekolahmu dulu dan sekarang. tetap tersenyum.
Allahummagfirlahu warhamhu wa,afihii wa,fuanhu..

Imam Gozali pernah bertanya pada muridnya, apakah hal yang paling dekat dengan kita di dunia ?
Yang paling dekat dengan kita di dunia adalah sebuah kematian.
Sampai jumpa di kehidupan selanjutnya Rud, saya rindu kamu..

Rudi Rauf
10/08/90 - 01/07/13
(difoto saat perjuangan itu mengajarkan kita apa itu kata pertemanan)
sekian_kdn

Jumat, 21 Juni 2013

Wisata dan Sampah

Semua orang senang berwisata dan jalan-jalan, termasuk saya. Melepaskan penat bersama orang-orang dekat. Pasti selalu menyenangkan. Tetapi entah, seperasaan saya, sejauh jangkauan saya berwisata ke suatu tempat di Indonesia pasti selalu bertemu dengan yang namanya botol plastik, kresek, dan kawan-kawannya bukan di tempat sampah. Berserakan dengan jumlah yang kadang-kadang banyak kadang-kadang sedikit. Yang jelas pasti ada sampah yang tergeletak bukan di tempat sampah.

Mengapa sampah, tentunya tingkat kenyamanan seseorang menikmati tempat wisata berbanding terbalik dengan banyaknya sampah yang berserakan. Ini jadi tanggung jawab kita loh sebetulnya. Saya kadang heran, sebegitu gampangnya kita membuang sampah sembarangan tanpa ada rasa berdosa sedikitpun. Buang tisu ke luar mobil.. santaii.. buang botol air mineral di tengah jalan.. santai.. buang bungkus permen sembarangan.. juga santaii... akibatnya ?? pastinya sampah menumpuk, tempat wisata jadi sumuk, berulang-ulang seperti ini terus dan masih ada saja yang bisa menikmati tempat wisata dengan sampah dimana-mana. 

Saya menyaksikan Indonesia dengan keindahan dan kecantikan alamnya, bagaikan Rumana di sinetron tukang bubur naik haji.. yaa seperti itulah cantiknya. Jika saja masyarakat punya awareness mengenai sampah dan pihak-pihak terkait bisa memanajemen sebuah sistem penataan sampah dan wisata dengan baik. Indonesia pasti jadi leader tempat wisata alam di dunia. Coba tengok New Zealand, saya yang belum pernah kesana aja sudah kesemsem oleh daya tarik alamnya, padahal di Indonesia begitu juga banyak mungkin.. tapi gimana ya, di sana bersih sih...

Nah ini enaknya wisata outdoor.. lebih greget makan diatas tikar rame-rame.. habis itu sampahnya dibuang di tempatnya yaa... (Lokasi : Air Terjun Matabuntu, Luwu Timur Sulsel)
wah ternyata oh ternyata. Ini yang sering ditemuai di tempat wisata. Sampah dimana-mana, padahal tempat wisatanya keren abiss.. (Lokasi : Air Terjun Matabuntu, Luwu Timur Sulsel)
Pohon cemara di pinggir pantai, kurang indah apalagi Indonesia. Tapi ya beginilah, mungkin kita belum peduli  dengan lingkungan, termasuk saya. (lokasi : Teluk Lombok, Kutai Timur Kaltim)
Sudah ada peringatan untuk membuang sampah di tempatnya. Tetapi masih banyak sampah berserakan tepat dibawah plang peringatan. (lokasi : Teluk Lombok, Kutai Timur Kaltim)
Kita menuju ke wisata perkotaan. Saya coba bayangkan mengapa kota-kota di europe sana bersih sebersih-bersihnya dari sampah. Saking bersihnya saya mau tuh diajak wisata jalan-jalan cuma di trotoar kota.heuheu.. Tapi pastinya semua orang di Indonesia pasti mau diajak jalan-jalan ke eropa, mungkin diajak ke kota yang gak terkenal sekalipun mau. Kenapa, karena kita yakin pasti di sana bersih bin bagus.

Bukan sombong ye, tapi pernah saya diajak kakak saya jalan-jalan ke Singapura (dulu masih keren ke Singapura). Kesan pertama yang muncul pastinya kagum oleh kebersihan kota dan penataan tempat wisata yang rapi. Kalau dipikir Indonesia jauh lebih indah, tapi mengapa banyak orang Indonesia wisata ke Singapura. Di Indonesia ada Jakarta, Surabaya, Makassar. Jawabannya mungkin sampah di Singapura harum wanginya.. 

Ini foto saya di depan pusat perbelanjaan semi-pasar di Singapura. Di Indonesia mah  banyak, tapi ya tentunya tidak sebersih dan serapi foto di atas.
Kembali lagi, peduli adalah kuncinya. dengan peduli untuk tidak membuang sampah sembarangan pasti akan membawa manfaat untuk kita dan orang sekitar kita. Analoginya, kita pasti tidak nyaman dengan kotornya kamar mandi oleh lumut-lumut yang nempel, tapi bagaimana rasanya kalau kamar mandinya sudah disikat bersih mengkilap, mandi akan terasa damai dan tenang.

Sebagai tambahan, gunakan eco bag kalau sedang berbelanja. Sebisa mungkin kurangi pemakaian plastik, bahkan waktu beli nasi bungkus. Saya juga sedang mencoba hal ini, hitung-hitung jadi orang yang anti mainstream di zaman yang sudah terlalu mainstream.

Oke sekian, ubah lifestyle bareng-bareng. Yakin Indonesia pasti bersih. Ohiya saya lupa, lihat Jakarta banjir mungkin si Budi sepele buang bungkus permen di sungai dan ada 1 juta orang yang berpikiran sama dengan si Budi...

sekian_kdn

Minggu, 02 Juni 2013

Catatan Gunung Merbabu (3142 MDPL)

Pada akhir bulan Mei 2013 ini, saya bersama teman-teman kampus berkesempatan mendaki salah satu gunung yang ada di Jawa Tengah. Pandakian ini massal, rame-rame, sengaja memang untuk mempererat tali silaturahim antara kami yang katanya sudah mau lulus..aamiin..

Gunung yang kami daki adalah Gn. Merbabu yang memiliki elavasi 3142 meter di atas permukaan laut. Gunung Merbabu sendiri terletak diantara kabupaten Boyolali (sebelah timur & selatan), Magelang (sebelah barat) dan Semarang (sebelah utara).

Pendakian kami kemarin melalui jalur Wekas (sisi Magelang) yang ditempuh sekitar 2 jam dari Jogja. Pemilihan jalur Wekas katanya cocok buat pendakian massal, salah satu alasannya adalah ada sumber air di POS 2 sebelum menuju puncak Merbabu.

Pendakian sendiri dibagi menjadi dua bagian. Bagian pertama yakni perjalanan dari base camp di lereng gunung menuju POS 2 yang memakan waktu sekitar 3 jam. Kemudian dilanjutkan dengan perjalanan menuju puncak yang memakan waktu juga kira-kira 3 jam.

Oke, langsung saja dinikamti foto-foto dokumentasi pendakian kemarin.
Persiapan menuju Gn. Merbabu. Lokasi masih di kampus Mesin.

Selasa, 28 Mei 2013

Adakalanya...

Sentak bebas rasa terbang
bohong sementara seperti hiburan
pura-pura lupa kondisi nurani
sombong sendiri berdiri meninggi
adakalanya...

kumpul ternyata jauh tertinggal
dari hati sampai beraksi
sadar hidup tidak berjalan
malah berlari kata seorang teman
adakalanya...

baru lagi memulai hari
lupa niat pertengahan hari
mulai lagi disore hari
terlambat sudah malam berganti.
adakalanya..

manusia hidup merdeka
boleh kemana yang dia suka
manusia hidup terlunta
karena hidup seperti roda
bersyukurlah, adakalanya...

sekian_kdn


Sabtu, 11 Mei 2013

Semua Orang Berhak Narsis

Kemarin awal-awal bulan Mei 2013 saya sempat pulang kampung ke Bontang. Nah, disuatu sore saya keliling kota dengan sepeda. Sepanjang perjalanan seperti biasa saya mencoba mengabadikan beberapa hal yang menarik. Dan hal yang menarik kali ini adalah sebuah sindrom narsis menurut saya. Mengapa, karena seperasaan saya seluruh Indonesia kompak entah karena perintah atau inisiatif si pembuat. Sindrom narsis ini muncul akibat berkembangnya era digital printing yang memudahkan siapa saja mencetak foto mereka dengan ukuran mega besar.

Kebetulan... sejauh pertemuan saya dengan foto-foto ini, semuanya adalah pejabat-pejabat publik daerah terkait. Walaupun mereka bukan artis yang lagi promosi sebuah produk tetap saja foto mereka akan muncul terselip di hampir semua acara terkait daerah mereka. Apapun acaranya tetap harus narsis, ada fotonya dong.. Sebagai tambahan, foto mereka tidak hanya muncul di baliho-baliho besar kota, tetapi ada di koran, tv bandara dan media-media promosi lainnya. 

Sebelum saya teruskan, saya coba tampilkan beberapa hasil jepretan saya dari hasil jalan2 sore:

Ini contoh pertama, keren ya.. tetap eksis apapun acaranya.
Contoh kedua. Sebuah baliho ukuran sedang yang tersebar di beberapa pohon kota. Tetap harus eksis, pakai jas kebesaran dan jangan lupa mengajak teman mencetak fotonya untuk suksesnya acara ini.

Jumat, 03 Mei 2013

Tentang Sulawesi Part#3

Masuk ke bagian akhir dari tulisan mengenai pengalaman saya di tengah pulau sulawesi untuk melaksanakan sebuah tugas mulia. Tugas mulia ini adalah salah satu syarat kampus untuk bisa meluluskan mahasiswanya. Tugas mulia ini adalah Kerja Praktik (KP). 

Ceritanya saya mendapat kesempatan untuk melaksanakan kerja praktik di sebuah tambang nickel di tengah pulau sulawesi, tepatnya di Soroako - Sulawesi Selatan. Tambang nickel itu dikelola oleh sebuah perusahaan milik Brazil bernama PT Vale Indonesia Tbk. 

Tanpa persiapan materi yang mumpuni, saya nekat berangkat dari Jogja dengan hanya berbekal sebuah buku Elemen Mesin karangan Pak Sularso. Memang nekat itu namanya. Yang ada di pikiran saya waktu itu adalah melakukan inspeksi langsung ke lapangan dan melihat perawatan alat-alat berat yang keren itu.

Ya kembali lagi ternyata espektasi saya agak berbeda dengan kenyataan dilapangan. Dan sayapun ditempatkan di Central Engineering Dept. bagian Mechanical/ Civil Division. Departemen ini seperti sebuah departemen konsultan yang menangani semua permintaan pembuatan/ instalasi sistem tertentu yang ada hubungannya dengan engineering. Misal kita diminta untuk membuat sebuah jaringan pipa yang mengalirkan air dari satu tempat ke tempat lain. Kebetulan proyek yang saya dapatkan kemarin berkutat dengan masalah fluida. Dari sini dapat disimpulkan pula selama kerja praktik, satu-satunya buku yang saya bawa dari Jogja mengenai elemen mesin tidak berguna sama sekali. 

Fortunately, engineer-engineer di kantor berbaik hati memberikan materi-materi yang membantu saya mengingat kembali dan menjadi seorang yang bisa sok tahu di bidang fluida. Minimal bisa nyambunglah kalau diajak bicara masalah fluida dan temannya.

Selama KP kemarin, saya diperbantukan di dua proyek. Satu proyek community development PT Vale untuk membuat jaringan pipa yang mendistribusikan air ke enam desa. Proyek yang lain adalah sesuatu yang paling penting jika kita menginginkan rumah dengan kualitas lingkungan dan kesehatan yang baik. Namanya sewage lift pump, proyek yang bertujuan untuk mentransportasikan sewage dari keluaran menuju penampungan selanjutnya. Apakah sewage itu??  Sewage adalah fluida toilet dari yang cair, setengah kental sampai yang “keras”.  Kebetulan kedua proyek di atas berada di luar process plant area, mungkin pertimbangan mahasiswa pemula mungkin ya. Dan singkat cerita saya selesai membuat laporannya.

Secara umum banyak pelajaran yang saya dapat dari KP kemarin. Pelajaran-pelajaran itu dari yang sifatnya soft hingga hard skill. Untuk sharing saya coba simpulkan beberapa pelajaran yang semoga bisa jadi pelajaran buat kita semua :

1. Belajar setiap hari. Apapun.
2. Beranilah berbicara dan berani berinisiatif.
3. Kuat mental, karena hidup tidak semulus jalan tol.
4. Selama memungkinkan, nikmati kebebasan.
5. Indonesia itu memang indah.

Supaya lengkap, saya coba tampilkan beberapa foto-foto dokumentasi KP saya di PT Vale Indonesia :

 CAT 777 (versi terkecil di variannya). Lumayan menganga..

Minggu, 07 April 2013

Kangen

Kangen..
ah aku sedang kangen,
entah kepada siapa aku kangen..
mungkin karena malam ini begitu sunyi, sepi, hujan pula,
membuat suasana begitu mendukung untukku merasa kangen..

ah apa benar ini kangen,
atau sebuah perasaan abstrak yang lain..
yaa entahlah tapi aku yakin sekarang aku sedang kangen,

seperti sebuah kangen itu datang dan mengajak temannya,
mereka bertukar pikiran di pikiran orang yang didatanginya..
membuat orang yang didatanginya dalam hal ini aku, terpaksa mengingat segala memori tempo lama,
dari susah, gembira, balita, remaja, dewasa hingga cinta..

kangen itu muncul begitu saja
dan enaknya dia muncul tiba-tiba,
anggap ini hiburan, untuk orang kesepian..
yang lucunya bingung memutuskan kepada siapa kangen itu ditujukan, entah..

sekian_kdn

Minggu, 24 Maret 2013

Tentang Sulawesi Part#2

Masih di Soroako – Kabupaten Luwu Timur, Sulawesi Selatan. Di part#2 ini saya coba mengutarakan sedikit keindahan anugerah Tuhan yang dilimpahkan kepada alam Sulawesi. Dengan kontur berbukit, hutan yang lebat Kabupaten Luwu Timur menyimpan banyak sekali potensi pariwisata. Seperti air terjun yang saya datangi ini. Air terjun ini berada sekitar 30 km dari Soroako, tepatnya di kecamatan Wasuponda. Air terjun ini bernama Matabuntu, dan seperti biasa keindahannya luar biasa.

Jalan masuk menuju area air terjun lumayan mudah diakses. Dengan jalan aspal mobil dapat masuk sampai ke daerah bukit tempat air terjun berada. Di area air terjunpun sudah tersedia parkiran yang memadai untuk mobil dan motor.

Masuk ke area air terjun kita akan disambut oleh anak tangga. Lumayan tinggi, mungkin 100an anak tangga hingga kita bisa mencapai sebuah area untuk beristirahat. Mungkin wisata ini gak cocok sama orang tua yang benci dengan tangga.hehee.. Sebetulnya kita tidak perlu risau akan lelah dahaga selama menaiki anak tangga, mengapa? Karena air terjun ini menemani kita selama perjalanan menuju ke atas. Ya, air terjun ini bertingkat-tingkat hingga ke puncak bukit. Jadi kalau haus langsung deh bisa di minum tuh air jernih pegunungan yang mengalir di air terjun, belum lagi pemandangannya W.O.W banget deh, bikin lupa betis kaki mungkin mau pecah (yang terakhir mungkin berlebihan).

Ini sedikit foto yang saya abadikan, silahkan :

Ini dia tangga menuju spot istirahat yang berada hampir di atas bukit. Cukup tinggi tapi bisalah didaki oleh siapapun umur berarapun. 
Selama menaiki tangga kita disuguhkan pemandangan air terjun Matabuntu yang indah. Serasa obat mujarab penghilang rasa lelah.

Minggu, 10 Maret 2013

Tentang Sulawesi Part#1

Perjalanan JOG-SBY-MKS-SOROAKO

Oke, kali ini saya akan bercerita mengenai pengalaman saya mengunjungi pulau Sulawesi dalam rangka ''misi mulia''. Apa misi mulianya ?? kita bahas di postingan selanjutnya. Untuk bagian pertama ini saya akan bercerita tentang perjalan panjang dari tempat kuliah saya di Jogja menuju sebuah daerah di perbatasan Provinsi Sulawesi Selatan dan Sulawesi Tengah. Daerah itu bernama Soroako. Sebuah daerah dengan belantara yang mengandung nikel didalamnya. Sebuah daerah yang indah dengan paduan bukit dan danau terdalam di Indonesia. Ya Soroako, jauh sekali, membuat saya tertawa sendiri ketika sampai di bibir danau Matano, danau terdalam itu..

Dalam perjalanan ini saya melewati Surabaya via kereta api (5 jam), kemudian menuju Makassar via pesawat (1,5 jam), dan akhirnya menuju Soroako via bus (12 jam) sehingga total net perjalanan panjang Jogja – Soroako adalah 18,5 jam.  Membutuhkan sebuah tekad dan stamina yang fit bila Anda juga merencanakan perjalanan yang cukup panjang seperti yang saya lewati ini. 

Selasa 5 Maret 2013, saya memulai perjalanan menuju Surabaya dengan menggunakan kereta Sancaka Sore. Pada pukul 16.00 WIB keretapun berangkat dari stasiun Tugu Jogja. Sebagai tambahan, kereta Sancaka adalah salah satu kereta yang saya rekomendasikan jika anda ingin menempuh perjalanan dari Jogja menuju Surabaya atau daerah lain yang dilewati kereta Sancaka, seperti Solo, Madiun, Jombang, Mojokerto, dll. Selain kenyaman yang maksimal, tepat waktu, dan yang terpenting adalah harga tiket yang relatif murah (terutama eksekutif). Lanjut cerita sampailah saya di stasiun Gubeng SBY pada pukul 21.00 WIB. Tiba di Surabaya saya rencanakan untuk menginap semalam di kost kawan SMA saya sebelum esok paginya terbang menuju Makassar. 

Sancaka berbatik, petugas berjas, waktu on time.. teruskan !!
Suasana di dalam kereta Sancaka (Eksekutif tarif Rp 100.000,00 ; Bisnis tarif Rp 60.000,00)
Menuyusup ke Laboratorium Biomass Teknik Kimia ITS, bersama sohib lama, thanks buat Febi, Dede, Erick, Valen dan Zakia yang menerima saya malam2 di Kota Surabaya. Tenang sob, kalau ke Jogja tak traktir gorengan kalian :D

Minggu, 17 Februari 2013

Short Trip - Bontang #Part1

Bontang - Dalam rangka liburan dan mengisi waktu luang, saya bersama sepeda saya mencoba mengelilingi sebagian tempat yang ada di Kota Bontang. Sepanjang perjalanan saya mengambil foto pemandangan dan inilah hasil jepretan saya selama perjalanan singkat saya di Bontang #Part1 pada tanggal 10 Februari 2013 dengan rute Kompleks PT Badak NGL - Sekambing - Jalur Pipa PT VICO Indonesia - Jalan Poros Bontang Samarinda - Kompleks PT PKT Bontang - Kompleks PT Badak NGL Bontang. Semoga bisa memberi gambaran tentang Kota Bontang :

Oke, saya memulai perjalanan dari sebuah tempat yang sepi. Foto ini adalah  salah satu jalan utama yang ada di Kompleks PT Badak NGL. Mungkin terlihat sepi, nyatanya memang jalan ini selalu sepi kecuali pukul 07.00 dan 16.00. Dengan keadaan sepi seperti ini ngebut adalah hal yang paling enak buat pengendara motor dan mobil, tetapi PT Badak NGL beberapa bulan terakhir getol membatasi kecepatan kendaraan bermotor di bawah 40km/jam. Jadi, secepat apapun mobil/motor anda, sepeda saya tetap bisa menyusul anda...
Nah.. ini dia salah satu bentuk batasan nyata berkendara di atas 40 km/jam. Plang rambu elektronik yang terpasang di pinggir jalan-jalan protokol PT Badak NGL. Plang ini akan memindai kecepatan kendaraan kita dan langsung ditampilkan di layar plang ini. Jika kendaraan kita melaju melebihi 40 km/jam plang ini akan mengeluarkan cahaya kedap-kedip seterang kilat yang membuat pengemudi menurunkan kecepatannya, bukan hanya itu kamera CCTV juga terpasang lengkap di plang ini membuat pengemudi agak malu kalau mau gas di atas 40 km/jam. selamat mencoba..