Minggu, 18 September 2011

Kegalauan Seorang Brimob

Tentu masih ingat dengan unggahan video di youtube yang menampilkan suguhan tarian seorang anggota brimob bernama Briptu Norman berlatar lagu India caiya-caiya. Diawal masyarakat begitu antusias, Indonesia gempar !! Bayangkan unggahan video Briptu Norman di youtube telah disaksikan oleh hampir 3 juta orang setidaknya sampai tulisan ini diterbitkan. Semua demam caiya-caiya briptu Norman. Bocah, ibu'-ibu', remaja putri sampai pejabat mabuk kepayang sama caiya-caiya Briptu Norman. Infotainment, talkshow dan acara teve nasional semua menayangkan Briptu Norman, sampai ada infotainment secara khusus membahas briptu Norman dan segala ketidakpentingannya dalam satu format acara. Tapi tak apa sebetulnya, jujur, Briptu Norman dan segala ketidakpentingannya sangat menghibur saat itu, thanks infotainment..

Kasian bangsaku.. Masyarakatnya dirundung, diberondong tembakan berjuta masalah, dari masalah moral, ekonomi, politik dan budaya, sampai disuatu saat Pak Norman datang dengan caiya-caiyanya membawa kita bisa sedikit tersenyum dengan tingkah polah seorang Brimob yang katanya berani, tegas dan LOYAL TERHADAP NEGARANYA.. untuk itu saya pribadi mengucapkan terimakasih kepada Briptu Norman atas hiburan masyarakat yang tulus engkau berikan saat itu.. Dan makin kesini fenomena Briptu Norman seolah menghilang...
halo Pak Norman T.T

Rabu, 07 September 2011

Pertanyaan Mudah tentang Kehidupan

Risaukah aku tentang masa depan..
percuma tak mampu menjawab
ternyata pertanyaan yang kubuat sendiri tak mampu kujawab sendiri..
entah..

Takutkah aku tentang hari esok..
sepertinya berulang kembali 
ternyata pertanyaan yang timbul cuma terobati ketakutan 
entah..

Inilah kehidupan, kata fana ternyata nyata..
terlalu lena oleh meganya dunia
terlalu rapuh untuk tersindir angin dosa
terlalu senang terlalu sedih
sampai risau dan takut untuk sekedar berfikir tentang masa depan..

pecundang, sangat pecundang..
bukankah aku ini insan beragama
lantas ditaruh dimana ruh agama itu..
apakah memang saya seorang pecundang ?
sepertinya iya atau mungkin saya lupa bersyukur..
"Sungguh Alloh menjamin rezeki tiap Makhluknya..."
sekian_kdn 

Minggu, 04 September 2011

Bontang Nan Indah, Saat Masalah Tak Pernah Terisaukan...

Saat sebuah kota menjadi saksi ribuan anak perantauan yang mengikuti orang tuanya menetap disebuah tempat terpencil di tanah timur Borneo, Bontang.. Kisah gembira, kisah sedih terlewati oleh sekumpulan orang-orang yang sama, dan itu yang saya rasakan. Bayangkan, saya dan kawan-kawan saya melewati zaman kanak-kanak hingga beranjak dewasa bersama-sama. Satu yang tak terlupakan, saya dan salah satu kawan saya pernah duduk semeja dari SD kelas satu sampai SMA kelas tiga, mungkin kami hanya terpisahkan untuk beberapa semester saja selebihnya kami selalu semeja.

Dari kenyataan itu, ada sebuah ikatan yang timbul diantara kami, ikatan kekeluargaan. Ikatan itu muncul di semua lini kehidupan. Tetangga sudah menjadi keluarga dekat, teman menjadi sahabat, guru sekolah menjadi orang tua kedua.. Ini mungkin yang menjadi pusat dari kerinduan ketika kami sedang merantau ke luar kota Bontang untuk berkumpul berbagi cerita dan bernostalgia di kota kenangan ini.