Jumat, 12 September 2014

Celoteh

Saat kuliah Matematika 4, Pak Dosen, sebut saja Pak Mawan menjelasakan sebuah persamaan panjang yang cukup rumit. Karena ini mata kuliah Matematika 4, otomatis pengetahuan yang diajarkan berkaitan dengan mata kuliah Matematika 1, 2 dan 3. Pak Mawan menuliskan persamaan panjang itu di papan kapur kelas. Setelah selesai menulis beliau menjelaskan formula itu panjang lebar. Di satu titik beliau mengupas kembali pelajaran di mata kuliah Matematika 1, 2 dan 3. Beliau bertanya kepada semua penghuni kelas, "Ingatkan yang ini? dulu diajarin kan? masa' lupa??.. Dulu gak ngerti sekarang lupa...". Sontak seisi kelas tertawa berjamaah..

Nah ini waktu kuliah Perpindahan Kalor dan Massa. Pak Ipul (nama samaran) yang gemar berkelakar di kelas bercerita mengenai perkembangan dunia otomotif dunia. Dia mencontohkan China yang sangat cerdas menjiplak kecanggihan teknologi negara lain. Seperti motor Jepang yang sukses dijiplak pabrikan China. Pak Ipul-pun menyebut satu merk pabrikan China benama Jialing. "China itu hebat ya, coba liat motornya dijual di Indonesia namanya Jialing. Sebetulnya Indonesia juga bisa seperti China main contoh teknologi. Kita buat motor juga seperti pabrikan China "Jialing" dan kita kasih nama motor kita "Jianc*k"...". Lagi-lagi, seisi kelas tanpa komando tertawa bersama.

Based on true story..
Sekian_kdn

Jumat, 05 September 2014

Mungkin

Saya mau cerita sedikit, boleh kan ya.. Jadi sudah hampir 6 bulan ini saya tinggal di sebuah kota di ujung pulau jawa, Cilegon. Kota dengan banyak sekali plant besar, mungkin kalau dibayangkan perputaran uang di sini bisa gak kebayang, jadi gak usah dibayangkan..hehehee..

Selama di kota ini saya tidak punya kendaraan bermotor, saya hanya mengandalkan jalan kaki + sepeda untuk akses kemana-mana. Selama jalan kaki + sepeda itu saya jadi bisa melihat langsung keadaan kota ini secara lebih utuh dan apa adanya.

Saya sering sekali mikir jika bertemu dengan sesuatu yang unik atau apapunlah yang bisa membuat saya berpikir. Kadang-kadang dari situ saya cuma bisa ketawa atau ngelus dada. Sehabis mikir bisa bersyukur atau malah bersedih.

Saya ambil contoh, ini terjadi sudah lama dan setiap saya melihat ini pasti langsung mikir. Jadi di kota ini saya sering bertemu dengan orang gila. Ya orang gila, secara visual kita bisa langsung mengenali mereka. Mereka terlihat tidak terurus, berantakan, lusuh, memakai pakaian yang tidak layak bahkan ada yang tidak memakai pakaian sama sekali. Tuhan ampuni kami semua...

Diambil di pinggir jalan plant Krakatau Steel
Setiap saya melihat mereka saya berpikir kita adalah manusia yang sama-sama hidup di dunia ini. Dengan berjuta limpahan rahmat dari Tuhan untuk kita ambil dan bersama-sama menikmatinya. Kenyataannya saya terus melihat mereka berada di jalan-jalan kota ini hampir disetiap perjalanan sepeda saya.

Ingin membantu sebetulnya, entahlah tapi saya menemukan diri saya harus menerima kenyataan bahwa saya hanya bisa melihat mereka tanpa melakukan hal apapun. Saya harus menerima kenyataan bahwa saya menemukan diri saya seperti orang-orang yang lain membiarkan mereka hidup seperti itu. Seperti menganggap mereka tidak ada. Entahlah, mungkin saya tidak bisa membantu apa-apa untuk orang lain. Setidaknya ini masih mungkin, semoga kata mungkin tidak berubah menjadi kata memang. Semoga.

sekian_kdn