Selasa, 22 Februari 2011

Catatan JOG - SBY - BPN - BTG ( Part 2 )

Di episode sebelumnya diceritakan bahwa saya telah selamat sampai bandara juanda. Perjalanan berjalan sesuai rencana dari proses pemberangkatan dari kos, menuju stasiun tugu, di dalam kereta menuju SBY hingga taksi menuju bandara juanda. Semua mulus, halus, lancar, tanpa hambatan hingga saya sampai di bandara yang mengawali semua kontradiksi perjalanan indah saya. hihii..

Bandara Juanda, inilah tujuan transit sebelum melanjutkan menuju pulau impian.. Saya tiba di bandara sekitar jam 9 malam, sedangkan jadwal  penerbangan ke BPN jam setengah 10, ya jam setengah sepuluh saya akan terbang. Sepertinya masih sempat saya untuk menunggu setengah jam sambil minum kopi atau pun teh hangat di cafe bandara lalu segera terbang, tetapi apa daya, sepertinya saya harus kecewa, karena penerbangan ke BPN bukan jam setengah sepuluh malam, tapi keesokan harinya..heuheu..

Karena penerbangan ke BPN masih menghitung mundur lebih kurang 12,5 jam lagi maka yang harus saya lakukan ialah mencari penginapan yang nyaman untuk beristirahat. Kebetulan ketika perjalanan dengan taksi, saya ngobrol dengan bapak supir taksi menanyakan adakah penginapan yang nyaman di sekitar bandara juanda untuk saya tinggali. Tentu saja syarat murah mendekati gratis adalah suatu keharusan, karena tujuan pulang lewat SBY ialah menghemat biaya. Bapak itupun menawarkan banyak sekali jawaban, dan ternyata pilihan jatuh untuk menginap di sebuah mess yang indah dan penuh akan amalan kebaikan, pilihan emas itu ialah mess yang ada di depan bandara, messjid.hha.. Segera saya menuju masjid bandara yang ada di hamparan tanah luas di depan bandara (samping parkir mobil). Ketika sampai di Masjid bandara perasaan tak enakpun mulai hinggap di jendela, eh di hati.. Ketika kaki ini melangkah ke parkiran masjid saya melihat tikus-tikus lucu saling berkejar-kejaran..whehehe..Tapi itu tak menghalangi niat ini untuk segera mencari spot istirahat terbaik di masjid tersebut. Sebelumnya istirahat jangan lupa melaksanakan kewajiban umat muslim (tak ada alasan meninggalkan sholat apapun yang terjadi !!). Setelah sholat Isya' Maghrib, scanning area masjid pun dimulai. Sudut masjid sepertinya wenak untuk ditiduri. Sayapun mulai meletakkan badan lelah saya di dinginnya lantai masjid. Terasa biasa semua, tak bisa dibilang nyaman, juga tak bisa dibilang tak nyaman. Biasa saja, hingga perasaan tak enak sekali lagi hinggap, terasa ada sentuhan lembut serangga penghisap darah mendarat di wajah lelah ini.. tak lama kemudian, sepertinya nyamuk tadi memberikan sinyalnya kepada temannya untuk segera bergabung ke pesta spesial malam itu.. makin lama makin banyak, dan perasaan tak enak sudah tak saya rasakan lagi, tetapi kali ini perasaan yang muncul ialah perasaan tak tahan lagi.heuheu.. Serangga bertambah banyak dan di suatu saat saya menyadari ada satu jenis serangga lagi yang baru tiba, ia bernama kecoa. Sungguh terlalu, sekotor inikah badan saya hingga serangga sepertinya tak mau lepas dari badan kecil ini? Akhirnya saya memutuskan untuk pindah ke tempat peristirahatan yang lebih bebas dari gangguan serangga yang ter-ter-ter.. Oke pindah menuju teras bandara. 

Tiba di teras bandara. Kabar gembira : sepertinya banyak orang yang senasib dengan saya. Banyak yang tidur dengan berbagai gaya di selasar bandara. Kursi-kursi menjadi menu favorit tempat tidur sementara. Sayapun mencari siapakah kursi yang beruntung untuk saya "tiduri". Setelah mendapat kursi saya mencoba menutup mata. Akhirnya bisa tidur juga, walau harus sesekali melihat kondisi sekitar siapa tau ada orang yang punya niat jahat, karena waktu itu ada laptop di tas. Karena prosesi tidur harus diselingi "clingak-clinguk"  kondisi sekitar, waktu tidur kala itu 3 < tidur < 4 jam.. Tak apalah, yang penting bisa istirahat setidaknya sampai mendekati subuh. Dan singkat cerita waktu subuhpun tiba. Alhamdulillah.. bersambung..
sekian_kdn



1 komentar:

  1. lanjutin diiin .. hehehe , bersambung mulu dah .
    i'm waiting for your story :)

    BalasHapus