Kamis, 17 Februari 2011

Catatan JOG - SBY - BPN - BTG ( Part 1 )

Ini pengalaman saya pulang kampung ke Bontang ketika liburan semester kemarin. Semoga bermanfaat bagi teman-teman yang ingin melakukan perjalanan yang rutenya mirip-mirip seperti perjalanan saya ini.
Pulkam kali ini lebih berwarna, karena saya tidak memilih jalur biasa yaitu Jogja langsung menuju Balikpapan dan terus ke Bontang. Tetapi saya lebih memilih singgah dulu ke Surabaya lalu terbang ke Balikpapan dan melaju ke Bontang. Rencana itu muncul di otak karena melihat harga secarik kertas yang dipakai untuk terbang ke BPN dari JOG gak ketulungan harganya. Kalau harga tiket pesawat dari Jogja dan Surabaya menuju Balikpapan kita bandingkan, bisa kita dapat selisih sekitar 300rb (JOG  700-an rb; SBY 400-an rb) Ini di hari biasa ye, bukan di masa liburan seperti libur lebaran . Nah berangkat dari situ "insting" saya pun berbicara. Tentu saja pilihan untuk terbang dari Surabaya adalah sebuah keputusan yang tepat dan bijaksana.

Sore hari tanggal 26 Januari 2011 rencana itupun dimulai. Untuk menuju Surabaya saya numpang kereta Sancaka Sore. Nah untuk harga karcis kereta Sancaka Sore Eksekutif sebesar Rp 85.000,00. Murah kan? memang, karena kereta ini mulai berangkat dari Jogja bukan Bandung atau Jakarta yang harga tiket eksekutifnya bisa dua kali lipat harga eksekutif kereta Jogja. Ini penampakan karcis keretanya :

pengalaman pertama naik kereta eksekutif
Kalau dihitung-hitung selisih tiket pesawat yang saya asumsikan tadi dari 300rb dikurang 85rb + (gono-gini perjalanan kereta) = ya bisa dikatakan selisihnya tinggal 200rb. Ya tak apalah masih untung 200rb.heuheu..
Oke dilanjutkan ceritanya. Tujuan kereta ini ialah Stasiun Gubeng yang ada ditengah kota SBY. Karena kereta ini eksekutif, jadi kereta ini tidak berhenti di semua stasiun yang dilewati, hanya stasiun terpilih saja yang berhak disinggahi. Di SBY ada dua Stasiun yang disinggahi KA.Sancaka, yaitu Stasiun Gubeng dan Stasiun Wonokromo. Karena tujuan saya bandara Juanda (Sidoarjo), maka berhenti di Stasiun Wonokromo lagi-lagi adalah sebuah keputusan yang tepat dan bijaksana. Stasiun Wonokromo letaknya lebih dekat menuju bandara daripada stasiun Gubeng yang ada di tengah kota. Kalau waktu tempuh Gubeng-bandara bisa 1 jam-an + macet apalagi gak ada ojek, jika lewat wonokromo waktu tempuhnya kurang lebih separuhnya..
Selama perjalanan Jogja - Surabaya saya duduk berdampingan dengan seorang dosen psikologi UBAYA yang lagi menempuh studi strata 2 di UGM. Beliau saya lupa nanya namanya) bercerita banyak tentang banyak hal, mulai ilmu psikologi, indonesia di mata dunia dan politik (OTT : Obrolan Tingkat Tinggi). Karena beliau asli Surabaya saya juga menanyakan tentang tips dan trik seorang rantau yang tak ngerti kota Surabaya. Saya menanyakan gimana cara terbaik untuk sampai di bandara setelah tiba di SBY. Dan ini jawabannya :

cara 1 : turun di stasiun Wonokromo naik taksi langsung ke Bandara Juanda.
cara 2 : turun di stasiun wonokromo naik angkot menuju simpang "Aloha", lalu teruskan dengan taksi menuju bandara.

Cara 2 ini bisa menekan biaya perjalanan menuju bandara, tetapi karena saya tiba malam hari (faktor keamanan) dan buta akan Surabaya saya memutuskan untuk naik taksi menuju Bandara. ongkos taksi tergantung taksinya. Jika taksi blu* b*rd ya pasti sudah ada patokan argonya, dan relatif baik pelayanannya. Kalau taksi yang saya naiki kemarin sewaktu turun di Wonokromo sepertinya taksi kurang jelas. Jadi ada proses tawar-menawar harga di sana.

(di dalam taksi depan stasiun wonokromo)
Bapak Supir : " mas 70 ya? belum ada penumpang dari tadi.. "
Saya            : (mikir-mikir) ".... 40 aj pak ? "
Bapak supir : wes 55 ya mas..
Saya            : (setelah dipikir dan melihat suasana dompet yang aman terkendali saya putuskan 50 rb. hitung-hitung sedekah) "50 rb ya pak.."
Bapak Supir : (tersenyum) " oke mas "
*dialog mungkin ditambahkan atau dikurangi sesuai pikiran penulis*

Yang jelas saya mendapat harga 50rb dari Wonokromo - Bandara Juanda. menurut hemat saya harga itu masih bisa ditawar lagi. Dan singkat cerita sampailah saya di bandara juanda dengan aman dan selamat..
dan perjalanan masih lancar setidaknya hingga saya tiba di bandara. bersambung...

sekian_kdn

7 komentar:

  1. Mas, thanks untuk sharing ceritanya :)
    Saya jadi tahu harus turun dimana kalo naek kereta dari solo. Tujuan saya juga ke Bandara Juanda.
    Matursuwun.

    BalasHapus
  2. Masnya berangkat dari stasiun lempuyangan bukan?
    Pertama turun di stasiun gubeng dulu terus lanjut naik kereta lagi ke stasiun wonokromo bukan? Soalnya kata temenku stasiun wonokromo bukan pemberhentian kereta jarak jauh. Atau gimana? :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Mbak Nurmahida, jadi kemarin saya naik Sancaka dari stasiun Tugu Jogja. Nah di Surabaya kereta Sancaka akan berhenti di Stasiun Wonokromo (Sidoarjo) terlebih dahulu lalu berlanjut ke stasiun Gubeng. Saya tidak tahu pasti apakah semua kereta akan berhenti di stasiun Wonokromo. Yang jelas untuk kereta Sancaka (Bisnis-Eks) berhenti sejenak di stasiun wonokromo.

      Semoga membantu :D

      Hapus
  3. brapa lama mas dari wonokromo ke juanda ?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sekitar 20 - 30 menit. Yang jelas jaraknya sudah lumayan dekat kalau dibandingkan dengan stasiun Gubeng.

      Hapus
  4. Thx infonya smg membantu...Aamiiin.

    BalasHapus