Jumat, 17 Juni 2011

Selamat Datang di Negeri Kleptokrasi

Wah, entah apa ini. Seakan kita hidup di sebuah negara yang dipimpin oleh para maling. Seakan kita dikuasai oleh para pembuat birokrasi kompleks. Entah apa ini. Pusing melihat ''mereka''. Tak ada  pengabdian yang ada kepentingan. Klepto kau !! Klepto kesejahteraan !! Klepto kesamarataan !! Klepto keadilan !!

Hha, mungkin dari pembuka dipostingan kali ini mewakili perasaan saya pribadi atau teman-teman yang muak melihat tingkah laku manusia setengah dewa yang berdiri mengangkang di kursi kekuasaan ( numpang copas lagu bang Iwan ). Betul-betul terlalu. Tapi setelah dipikir-pikir ternyata dengan pikiran seperti itu saya seakan menghakimi bapak-bapak pemegang kekuasaan. Mengapa ?? karena saya sendiri belum tentu tidak akan melakukan hal yang sama seperti yang dilakukan oleh pak koruptor, pak mafia, atau pak-pak yang lain sekarang. Menarik bila saya kutip kata-kata Ruhut Sitompul, '' Anda belum pernah menjadi Saya, tetapi Saya sudah pernah jadi Anda.. '' ( anda : mahasiswa ). Wah berat juga kalau begitu. Kita sekarang boleh teriak, memaki para koruptor, para maling, para mafia, para buron yang kabur ke luar negeri, tetapi coba bayangkan 20 tahun lagi saat kita mungkin menduduki kursi strategis seperti DPR, DPD, MA, Menteri bahkan Presiden ?? ada yang berani jamin kita tak akan melakukan hal-hal yang keji a.k.a Korupsi, lobi-lobi busuk dan lain sebagainya.. sepertinya saya ragu, karena saya sendiri kerap tidur waktu kuliah, terus kenapa saya memaki anggota DPR yang tertidur waktu sidang.. 
sumber gambar : google

Berat jadinya.. Unjung-unjungnya kembali kepada diri sendiri. Bagaimana bisa kita memaki tetapi kita sendiri patut dimaki, maling teriak maling jadinya. Berlatih kuncinya, berlatih tak melakukan hal yang keji, berlatih berpikir untuk kepentingan umum, berlatih untuk menegakkan keadilan, berlatih mengatakan yang benar itu benar dan salah itu salah, berlatih berlatih dan berlatih dari sekarang, dari detik ini. Bila kita sekarang ada yang diamanahi sebagai apapun dimanapun ayo berlatih. Disitulah sebenarnya lapangan tempat kita berlatih, berlatih keadilan, berlatih kebaikan, berlatih konsistensi tentang apa yang kita idealkan sekarang terhadap pemegang kekuasaan. jangan sampai sekarang kita menjadi aktifis yang gatal telinganya terhadap kata ''korupsi'' tetapi saat sudah di kursi kekuasaan kita menjadi lupa dan akrab terhadap kata ''korupsi'', Naudzubillahi mindzalik..  

Bukan berarti kritik terhadap koruptor dan kawan-kawannya hilang, saya hanya takut seorang pemuda menjilat ludahnya sendiri ketika ia sudah terbuai 20 tahun nanti, termasuk saya ( semoga tidak ). 
Ingat kata Aa'Gym : 3 M , mulai dari diri sendiri; dari yang paling kecil; dari sekarang. 

Sekian_kdn
NB : lagi-lagi, saya bukan anak fisipol..

3 komentar:

  1. Ulasan sosial yang menarik dari nak non fisipol,
    terus nulis mas,
    salam kenal

    BalasHapus
  2. Terimakasih kunjungannya Mas.. Salam kenal..

    BalasHapus
  3. keep writing din .
    scribo ergo sum, aku menulis maka aku ada ..

    semangat kawan!

    BalasHapus