Minggu, 11 Desember 2016

Annyeong Haseyo #2

Sebagai orang Muslim, saya tentunya punya kewajiban melaksanakan ibadah wajib sehari-hari di Korea. Seperti Sholat 5 waktu. 

Ibadah

Selama ngantor di Korea, karena saya dan teman-teman mayoritas beragama Islam, kami diberikan satu ruangan khusus untuk melaksakan sholat. Sebetulnya ruangan kecil itu adalah ruangan meeting, tapi khusus seminggu, ruangan itu dikhususkan untuk kami beribadah. Mengenai wudhu, kami mengambilnya dari wastafel toilet. Yah, harus pintar-pintar memanfaatkan fasilitas yang ada.

Satu kali kami dapat kesempatan untuk mengunjungi Masjid yang ada di Seoul. Waktu itu kami hendak malaksanakan sholat Jumat. Masjid itu berada di daerah Itaewon. Jarak Itaewon dari kantor (daerah Yeoksam Gangnam) adalah 30 menit by Taxi. 

Daerah Itaewon
Sesampainya di sekitar Masjid, cukup banyak restoran yang menyajikan menu Halal. Dari menu timur tengah hingga menu nasi khas Melayu. Waktu itu kami mencoba nasi briani sebagai menu makan siang kami. Mungkin karena saya yang gak pernah makan nasi briani + tumpukan daging, waktu itu rasanya enak banget..

Lanjut sholat Jumat. Masjid Itaewon atau Masjid Pusat Seoul ini cukup besar. Jamaah yang bisa ditampung perkiraan saya bisa 500an orang. Jamaahnya sendiri dari bermacam-macam negara, dari Timur-tengah, africa, Melayu hingga Korea sendiri. 

Pintu utama Masjid 
Sholat Jumat di sini disampaikan dalam 3 bahasa. Arab, Inggris dan Korea. Karena disampaikan dalam 3 bahasa, waktu pelaksanaan Sholat Jumat menjadi cukup lama. Total 1 jam lebih pelaksanaan Sholat Jumat di sini. 

Setelah selesai sholat Jumat, jamaah tumpah ruah keluar Masjid. Momen yang sangat indah menurut saya. Semua orang dari berbagai macam ras budaya negara berkumpul saling menyapa dan berjabat tangan. Saya pikir ini adalah salah satu keindahan agama Islam yang menyatukan berbagai macam orang dalam satu ikatan persaudaraan sebenarnya. 

Jamaah masjid bercengkrama setelah Sholat Jumat
Oke, sekian dulu part 2 ini. Sampai ketemu di part #3

Sekian_kdn

Sabtu, 10 Desember 2016

Annyeong Haseyo #1

Jadi kemarin saya ditugaskan mencari kitab suci ke Korea Selatan untuk keperluan kantor. Karena ini adalah pengalaman pertama saya pergi jauh, jadi saya coba share beberapa cerita sederhana tetang negeri Korea.

First Impression

Mendarat di bandara Incheon, dari dalam pesawat saya bisa melihat bendera Korea Selatan super besar berkibar dengan gagahnya. Dari situ saya yakin saya berada di Korea waktu itu. Sayapun keluar pesawat dan memasuki Bandara.

Di dalam bandara sebetulnya biasa saja. Mungkin sebagai perbandingan, Bandara Incheon mirip-mirip bandara Ultimatenya Soetta. Tapi secara pelayanan bandara ini memang bagus sekali. Seperti pengambilan bagasi yang tidak butuh waktu lama dan transportasi yang semuanya terkoneksi. Dari lokasi kedatangan pesawat menuju imigrasi kita memakai subway/ kereta bawah tanah. Bisa dibayangkan betapa besar bandara ini. 

Oke lanjut ke perjalanan ke kota Seoul. Transportasi publik di Bandara Incheon adalah dengan subway. Dengan subway waktu tempuh dan tunggu penumpang sangat reliable. Waktu tunggu penumpang mungkin paling lama setiap 15 menit, sehingga penumpang dapat memaksimalkan waktu mereka kalau janjian sama orang lain. Bandara Incheon terletak di pesisir barat Korea Selatan, sedangakan Seoul terletak di sebelah timur dari bandara incheon. Jaraknya cukup jauh, jika memakai subway waktu tempuhnya kurang lebih 1 jam. Tetapi ada alternative lain jika ingin lebih cepat ke Seoul. Kita bisa menggunakan kereta cepat Airport Railway Express (AREX). Waktu tempuh dengan AREX dari Bandara ke Seoul kurang lebih 40 menit. 

Di dalam subway

Oke kita sampai di Kota Seoul. Hal baru yang saya rasakan adalah DINGIN... Kebetulan saya berangkat ketika Korea sedang awal-awal musim dingin. Temperature berkisar 0-15 deg C. Sebagai orang Indonesia yang baru pertama kali merasakan ini, saya bisa saja gak pakai jaket seharian hanya untuk merasakan sensasi dingin di perkotaan siang bolong, untungnya saya masih tau diri. 

Siang bolong pakai jaket tebel. Seru juga sebetulnya, katrok.
Ngomong-ngomong orang Korea. Saya pernah diceritakan perbandingan antara orang Korea dan Jepang. Intinya orang Korea lebih cuek dibanding dengan orang Jepang, apalagi yang ada di kota besar macam Seoul. Betul juga sih, gak pakai basa-basi, senyam-senyum. Tapi memang mungkin default orang Asia ya, orang Korea itu sebetulnya ramah dan baik-baik. Contohnya saja partner kerja saya orangnya baik, jujur dan ramah. Contoh lain juga mereka tidak segan-segan membantu orang kesusahan, terjadi waktu saya dan teman-teman kesusahan keluar stasiun karena bingung nge-tap kartu T-money di pintu keluar. Ada seorang ibu yang dengan cekatan membantu mengarahkan kami ke pintu emergency untuk keluar tanpa nge-tap kartu. Yah, asyiklah pokoknya..

Mungkin itu dulu bagian pertama. Sampai ketemu di postingan selanjutnya :D

Sekian-kdn