Minggu, 25 September 2016

Bontangss...

How i miss this city.... Ribuan jutaan kenangan.. Tidak bisa saya lupakan. Selain kotanya yang nyaman, di sana juga saya bertemu teman-teman sekolah yang luar biasa. Mewarnai perjalanan masa-masa remaja yang sangat berwarna. Teman yang luar biasa, luar biasa.. 

Saya mau cerita tentang salah satu tugas sekolah zaman masih SMA. Akibat memasukkan keyword 'vidatra' di youtube, jadilah saya ketemu video kocak bin gak jelas yang membuat saya tambah kangen sama teman-teman saya zaman sekolah dulu.

Jadi dulu waktu kelas 1 SMA, kami diminta membuat tugas membuat film oleh guru Seni dan Budaya. Jadilah kami sekelas berembug memikirkan film apa yang akan kami buat. Saya masih ingat waktu itu karena ide sudah mandeg, saya mengusulkan ide membuat film Tarzan yang masuk sekolah umum, menceritakan segala ketidakjelasan Tarzan dari hutan yang belajar di sekolah manusia beradab. Dann.. ide saya waktu itu ditolak mentah-mentah oleh kaum wanita yang tentu saja menginginkan sebuah tema yang lebih terkonsep (kayanya saya memang selalu merasa teman-teman saya terutama yang cewe selalu memikirkan konsep segala event sekolah dengan baik dan benar, ciri-ciri orang sukses..wkwkwk). Singkat cerita salah seorang teman cewe mengusulkan membuat film yang diadopsi dari sebuah novel karangan kakak kelas teman saya juga. Judul novelnya Reina Gadis dari Mars. dari judulnya saja sudah terbayang betapa film ini gak jelas... tapi okelah dari sisi kerapihan, film ini memang dikonsep secara rapi.. Salute !! 

Proses syuting film ini diambil di seputaran sekolah dan lingkungan PTB. Dari scene-scenenya tambah membuat saya kangen. Belum lagi kelakuan-kelakuan sahabat saya yang agak gendeng setengah gila. Mungkin biasa saja kalau orang lain yang lihat. Tapi kalau saya yang membayangkan teman-teman saya memerankan sebuah peran di film ini, saya ngekek membayangkan wajah mereka satu-persatu. Semoga kalian semua selalu sehat dan berada dalam lindungan Allah SWT. 

Saya ambil contoh, melihat adegan kawan saya alm. Rudi Rauf. Saya ngekek melihat dia, apalagi kalau sudah ketemu sama Amri ustaz abal-abal.. tambah ngekek saya membayangkan persahabatan mereka berdua. Contoh adegannya waktu si Rudi dkk lagi makan di REGA (menit 1.01.06), si Amri datang membawa nampan membawakan minuman untuk mereka, terus Rudi dkk berkata kepada Amri, "makasih om..", sama sekali adegan yang gak penting... Terus waktu mereka bubar, si Rudi tiba-tiba datang lagi ke meja, cuma mau ngambil tas yang ketinggalan di meja lalu nyeruput jus jeruk yang belum habis dan langsung berlalu, si Amri yang entah kenapa ada juga di scene itu cuma bisa megang-megang kepala gak jelas. Lagi-lagi, sama sekali adegan yang tidak penting (2).

Saya juga ketawa melihat adegan-adegan mereka secara umum. Ada Rizal yang memang dasarnya orang ini cerdas dan kocak, Adli yang lugu-lugu gak jelas, erick yang di film ini sama sekali tidak mewakili kepribadiannya, reja gak jelas sama sekali, charles yang memang paslah di film ini, cewe-cewe yang pake jilbab tapi jadi genk sekolah yang mengintimidasi reina di toilet sekolah (astagfirullah..), ada kawan-kawan yang dulu aktif bareng di organisasi semacam Mayang, Ainun dan Dini, tiga-tiganya udah nikah..wkwkwkkk.. 


Yah, hanya share tentang kerinduan kota Bontang + segala pernak-perniknya. Sudah beberapa bulan terakhir ini merasa kangen sekali dengan kota ini. Semoga bisa kembali ke kota ini membangun dan berkarya di sana. Ohiya buat teman-teman saya, sukses selalu. Jangan lupa kita pernah membuat film gak jelas semacam ini. 

unquote : suatu malam waktu film ini diedit di rumah sang sutradara Ofianto si tangan kasar. Si Erick yang hobbynya loncat-loncat melihat timbangan badan di lantai. Entah kenapa ia reflek loncat-loncat di timbangan itu. Alhasil timbangan itu rusak (panah penunjuknya gak balik-balik lagi). Ofianto sang tuan rumahpun melihat kerusakan yang terjadi pada timbangannya dan sontak marah-marah. Tiba-tiba ia teriak,"weh, 300 ribuuu iniii !!!!". Kok bisa dia menentukan harga timbangan secepat itu. Masih bingung sampai hari ini saya.. wkwkwkk peace fi :DD

Thanks_kdn



Senin, 05 September 2016

Piping Hint - Allowable Nozzle for Static Equipment

Kali ini saya akan sedikit membahas mengenai evaluasi sistem perpipaan yang terpasang pada nozzle static equipment. Pertanyaannya sekarang adalah bagaimana kita memastikan Force (F) dan Moment (M) dari pipa tidak merusak nozzle dari static equipment. Tentu saja penentuan allowable load pada nozzle equipment menjadi hal yang penting untuk diperhatikan. Setelah penentuan allowable load didapatkan, maka kita bisa membandingkan hasil kalkulasi Force dan Moment pada pipa terhadap allowable load pada nozzle equipment.

Dwg. 1 Typical F & M axis (drawing : piping-engineering.com)
Pada Dwg. 1 kita dapat melihat arah force dan moment yang menjadi pembanding hasil perhitungan stress pada pipa. Nilai dari allowable load nozzle bisa didapatkan dari referensi umum (handbook, internet, etc) maupun internal formula dari perusahaan tertentu. Biasanya nilai Force dan Moment akan bergantung pada faktor geomteri vessel dan diameter dari pipa. Cylindrical shell dan dished/ spherical/ ellipsoidal akan memberikan nilai allowable yang berbeda.

Evaluasi nilai maximum allowable nozzle static equipment dapat pula dilakukan degan mengikuti skema WRC 107/WRC 297. Output dari skema WRC 107/ 297 adalah maximum Force dan Moment pada pipa dari input vessel geometri termasuk reinforced pad, internal pressure dan kekuatan material. Jika kita merujuk pada program CAESAR, kita dapat langsung memberikan input dari vessel, force & moment dari pipa hingga evaluasi aman tidaknya sistem koneksi pipa ke nozzle vessel. 

Jika ada pertanyaan lebih lanjut, silahkan langsung komentar saja. InsyaAllah akan dijawab jika saya memang punya jawabannya :) feel free to discuss...

Thanks_kdn