Jumat, 17 Januari 2014

Pilihan dan Keputusan

Bismillaahirrohmaanirrohiim..
Saya awali tahun 2014 ini dengan harapan membumbung tinggi.. 

Yah, sudah lama sekali tidak menulis cerita-cerita saya di blog ini. Rasanya sudah banyak yang nunggu tulisan terbaru saya.hahaa.. Bagi yang sudah lama menunggu inilah yang saya rasakan 3 bulan kebelakang. Semoga bisa jadi inventaris dongeng masa depan buat saya dan kalau berkenan jadi pelajaran buat kita semua..

------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Mukaddimah


Sebelum kita masuk ke inti postingan kali ini, saya mau membagi apa saja yang terjadi pada saya di tahun 2013. Sebetulnya kemarin saya mau buat postingan khusus tentang 2013, tapi berhubung waktu dan mood yang naik turun, sekalian saja di postingan kali ini saya berikan. 


Tahun 2013 itu tahun yang luar biasa menurut saya. Pada Januari awal 2013 saya iseng menulis resolusi dan saya tidak menyangka hampir seluruh resolusi terpenuhi kecuali trip ke pulau Komodo :) yah nanti aja bareng istri.hahaa.. 

Awal 2013 - saya mulai dengan melakukan riset untuk tugas akhir saya. Bersama Satria A.N. (TM UGM 2009) kami menyiapkan segala sesuatunya, dari mencari, membeli, melihat, menggosok, menulis..... hingga akhirnya kami kesampaian foto bareng di GSP memakai toga. Romantis sekali kami berdua..

Pertengahan 2013 - Kerja Praktik di tengah pulau Sulawesi, ceritanya bisa dilihat di sini ; Lebaran dengan ponakan berjumlah 3 orang, rumah ramai gegap gempita ; Dan kehilangan sahabat saya Rudi Rauf karena sakit yang dideritanya. 

Akhir 2013 - Lulus kuliah membawa gelar sarjana, kado terindah untuk orang tua. Sebetulnya ini adalah hal yang paling luar biasa, karena jujur saja saya tidak pernah kepikiran bisa lulus di tahun 2013 dan segala puji bagi Allah, saya lulus (sesuai resolusi) ; Job seeker, its all about pilihan dan keputusan (cerita lebih lanjut).

Sebetulnya masih banyak kejadian dan momen di tahun 2013, kalau ditulis semua mungkin gak cukup jadi gak usah ditulis.. 

------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Pilihan dan Keputusan

Suatu hari teman saya datang ke kos saya cuma ingin sharing dan ngobrol. Panjang diskusi sampai pada suatu saat kami berdua cuma bisa ketawa nyengir dan merenung. "Kalau dulu waktu SMA masa depan itu yaaa masih bisa kita "tunda" lah, santai aja. Yang jelas aku punya cita-cita yang tinggi. Sekarang ketika kita sudah lulus, masa depan itu yaaa hari ini, hari ini itu ya masa depan".

Yak, saya sedang bicara masa depan. Mau ngapain kita ke depan? itulah gunanya mencari kerjaan. Ini adalah hal yang paling heboh dimana kita sadar akan segala sesuatu di dunia, dari materi hingga kebahagiaan. Kebahagiaan ya?? itu yang saya sedang cari sekarang. Mungkin yang paling gampang untuk fase pemuda single mencari kebahagiaan itu dengan cara mencari uang. Mencari uang itu bagaimana?? yah bisa bekerja atau mau buka usaha, terserah kita. Kalau bicara mencari kerja bercabang lagi pikirannya, mau yang sesuai dengan hati atau yang penting ada materi.. Semua bicara pilihan dan bagaimana kita memutuskan. 

Saya sendiri memilih untuk mencari kerja, entah mengapa saya merasa kurang berbakat buka usaha.hehee.. Setelah kelulusanpun saya rajin melamar ke perusahaan. Lumayan banyak, ada yang dipanggil dan ada yang tidak. Ikut tes, interview, bolak-balik sana-sini keluar tenaga dan materi.. Perjuangan memang tapi kalau ingat calon istri jadi semangat lagi.hohoo.. 

Singkat cerita, suatu hari di akhir 2013 saya mendapat offering letter dari salah satu perusahaan pemegang lisensi mobil produksi jepang (sebut saja X). Perasaannya senang dan bersyukur waktu itu. Pertama kali dapat tawaran kontrak. Diberikan waktu untuk pikir2 selama kurang lebih 1,5 minggu. Saya gunakan waktu itu untuk pikir2. Sembari pikir2 saya juga bolak-balik Jakarta ikutan tes di perusahaan lain. Seperti tidak bersyukur, tapi yah itu tadi, saya coba mencari kebahagiaan juga dari "kecocokan" hati. 

Masih bolak-balik Jakarta dan saya mendapat kesempatan menarik dari beberapa perusahaan. Karena kesempatan itulah saya putuskan untuk menolak kesempatan kerja di perusahaan X. Di minggu yang sama saat saya memutuskan untuk menolak kontrak kerja dari perusahaan X, saya menjalani tahap interview direksi di salah satu perusahaan oil services (sebut saja Y). Setelah proses itu, saya menunggu pengumuman kandidat yang diterima dan pada suatu malam saya harus menerima bahwa tidak ada kabar dari perusahaan Y. Alhamdulillah, hikmah dari pilihan dan keputusan. Setidaknya saya sudah mengambil keputusan. 

Dalam hidup pasti ada pilihan dan keputusan. Kadang bahagia atau mungkin sakit. Tapi itulah pilihan dan keputusan. Menikmati proses, toh Allah sudah jamin setiap rezki makhluknya. 

Kalau ditanya kabar ? saya masih terus berlari dan kadang menunggu kabar bahagia atau sebaliknya. Tetap semangat !! 

------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Epilog

“Dan tidak satu pun makhluk bergerak (bernyawa) di bumi melainkan semuanya dijamin Allah rezekinya.” (QS. Hud [11]: 6).

sekian_kdn