Jumat, 21 Juni 2013

Wisata dan Sampah

Semua orang senang berwisata dan jalan-jalan, termasuk saya. Melepaskan penat bersama orang-orang dekat. Pasti selalu menyenangkan. Tetapi entah, seperasaan saya, sejauh jangkauan saya berwisata ke suatu tempat di Indonesia pasti selalu bertemu dengan yang namanya botol plastik, kresek, dan kawan-kawannya bukan di tempat sampah. Berserakan dengan jumlah yang kadang-kadang banyak kadang-kadang sedikit. Yang jelas pasti ada sampah yang tergeletak bukan di tempat sampah.

Mengapa sampah, tentunya tingkat kenyamanan seseorang menikmati tempat wisata berbanding terbalik dengan banyaknya sampah yang berserakan. Ini jadi tanggung jawab kita loh sebetulnya. Saya kadang heran, sebegitu gampangnya kita membuang sampah sembarangan tanpa ada rasa berdosa sedikitpun. Buang tisu ke luar mobil.. santaii.. buang botol air mineral di tengah jalan.. santai.. buang bungkus permen sembarangan.. juga santaii... akibatnya ?? pastinya sampah menumpuk, tempat wisata jadi sumuk, berulang-ulang seperti ini terus dan masih ada saja yang bisa menikmati tempat wisata dengan sampah dimana-mana. 

Saya menyaksikan Indonesia dengan keindahan dan kecantikan alamnya, bagaikan Rumana di sinetron tukang bubur naik haji.. yaa seperti itulah cantiknya. Jika saja masyarakat punya awareness mengenai sampah dan pihak-pihak terkait bisa memanajemen sebuah sistem penataan sampah dan wisata dengan baik. Indonesia pasti jadi leader tempat wisata alam di dunia. Coba tengok New Zealand, saya yang belum pernah kesana aja sudah kesemsem oleh daya tarik alamnya, padahal di Indonesia begitu juga banyak mungkin.. tapi gimana ya, di sana bersih sih...

Nah ini enaknya wisata outdoor.. lebih greget makan diatas tikar rame-rame.. habis itu sampahnya dibuang di tempatnya yaa... (Lokasi : Air Terjun Matabuntu, Luwu Timur Sulsel)
wah ternyata oh ternyata. Ini yang sering ditemuai di tempat wisata. Sampah dimana-mana, padahal tempat wisatanya keren abiss.. (Lokasi : Air Terjun Matabuntu, Luwu Timur Sulsel)
Pohon cemara di pinggir pantai, kurang indah apalagi Indonesia. Tapi ya beginilah, mungkin kita belum peduli  dengan lingkungan, termasuk saya. (lokasi : Teluk Lombok, Kutai Timur Kaltim)
Sudah ada peringatan untuk membuang sampah di tempatnya. Tetapi masih banyak sampah berserakan tepat dibawah plang peringatan. (lokasi : Teluk Lombok, Kutai Timur Kaltim)
Kita menuju ke wisata perkotaan. Saya coba bayangkan mengapa kota-kota di europe sana bersih sebersih-bersihnya dari sampah. Saking bersihnya saya mau tuh diajak wisata jalan-jalan cuma di trotoar kota.heuheu.. Tapi pastinya semua orang di Indonesia pasti mau diajak jalan-jalan ke eropa, mungkin diajak ke kota yang gak terkenal sekalipun mau. Kenapa, karena kita yakin pasti di sana bersih bin bagus.

Bukan sombong ye, tapi pernah saya diajak kakak saya jalan-jalan ke Singapura (dulu masih keren ke Singapura). Kesan pertama yang muncul pastinya kagum oleh kebersihan kota dan penataan tempat wisata yang rapi. Kalau dipikir Indonesia jauh lebih indah, tapi mengapa banyak orang Indonesia wisata ke Singapura. Di Indonesia ada Jakarta, Surabaya, Makassar. Jawabannya mungkin sampah di Singapura harum wanginya.. 

Ini foto saya di depan pusat perbelanjaan semi-pasar di Singapura. Di Indonesia mah  banyak, tapi ya tentunya tidak sebersih dan serapi foto di atas.
Kembali lagi, peduli adalah kuncinya. dengan peduli untuk tidak membuang sampah sembarangan pasti akan membawa manfaat untuk kita dan orang sekitar kita. Analoginya, kita pasti tidak nyaman dengan kotornya kamar mandi oleh lumut-lumut yang nempel, tapi bagaimana rasanya kalau kamar mandinya sudah disikat bersih mengkilap, mandi akan terasa damai dan tenang.

Sebagai tambahan, gunakan eco bag kalau sedang berbelanja. Sebisa mungkin kurangi pemakaian plastik, bahkan waktu beli nasi bungkus. Saya juga sedang mencoba hal ini, hitung-hitung jadi orang yang anti mainstream di zaman yang sudah terlalu mainstream.

Oke sekian, ubah lifestyle bareng-bareng. Yakin Indonesia pasti bersih. Ohiya saya lupa, lihat Jakarta banjir mungkin si Budi sepele buang bungkus permen di sungai dan ada 1 juta orang yang berpikiran sama dengan si Budi...

sekian_kdn

Minggu, 02 Juni 2013

Catatan Gunung Merbabu (3142 MDPL)

Pada akhir bulan Mei 2013 ini, saya bersama teman-teman kampus berkesempatan mendaki salah satu gunung yang ada di Jawa Tengah. Pandakian ini massal, rame-rame, sengaja memang untuk mempererat tali silaturahim antara kami yang katanya sudah mau lulus..aamiin..

Gunung yang kami daki adalah Gn. Merbabu yang memiliki elavasi 3142 meter di atas permukaan laut. Gunung Merbabu sendiri terletak diantara kabupaten Boyolali (sebelah timur & selatan), Magelang (sebelah barat) dan Semarang (sebelah utara).

Pendakian kami kemarin melalui jalur Wekas (sisi Magelang) yang ditempuh sekitar 2 jam dari Jogja. Pemilihan jalur Wekas katanya cocok buat pendakian massal, salah satu alasannya adalah ada sumber air di POS 2 sebelum menuju puncak Merbabu.

Pendakian sendiri dibagi menjadi dua bagian. Bagian pertama yakni perjalanan dari base camp di lereng gunung menuju POS 2 yang memakan waktu sekitar 3 jam. Kemudian dilanjutkan dengan perjalanan menuju puncak yang memakan waktu juga kira-kira 3 jam.

Oke, langsung saja dinikamti foto-foto dokumentasi pendakian kemarin.
Persiapan menuju Gn. Merbabu. Lokasi masih di kampus Mesin.